Tips Cara Lancar Bicara di Depan Publik

Seorang mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mampu menulis dan berpikir secara sistematis, tapi mereka juga diharuskan untuk bisa menyampaikan idenya kepada orang lain dengan baik. Salah satu cara menyampaikan ide tersebut adalah dengan berbicara di depan umum. Berbicara di depan publik adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dalam proses perkuliahan, paling tidak anda bicara di depan semua teman sekelas anda.


Setelah sampai pada semester-semester akhir, mahasiswa harus mempresentasikan proposal penelitiannya, kemudian hasil penelitiannya, lalu mempertahankan karya tulis ilmiahnya di depan dosen-dosen penguji. Namun, walaupun sudah menjalani pelatihan yang sangat lama -sepanjang perkuliahan- masih sering dijumpai mahasiswa yang grogi saat harus maju kedepan untuk berbicara.

Semua orang bisa bicara dengan baik di depan publik, anda hanya harus mengetahui caranya dan membiasakan diri. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda terapkan untuk bisa berkomunikasi dengan baik di depan publik:

Persiapan diri

Ala bisa karena biasa, kata orang Minang. Biasakan diri anda bicara di depan khalayak ramai, paling tidak berpura-pura dengan bicara di depan cermin. Atau minta orang dekat anda untuk menjadi audiens. Perhatikan bahasa tubuh anda. Lakukan latihan beberapa kali agar anda dapat mengetahui kelemahan anda dalam bicara dan bisa memperbaikinya.

Kuasai topik

Teko hanya mengelurkan isinya. Audiens mendengarkan anda untuk apa yang anda bicarakan, jadi pastikan anda menguasai apa yang anda bicarakan agar audiens tidak kecewa. Tetap pada topik, tapi jangan takut untuk sedikit bercerita hal lain -mungkin semacam gurauan- agar tidak membosankan.

Pemilihan kata

Bisa jadi anda yang paling paham tentang apa yang anda bicarakan, tugas anda adalah menyampaikan itu dengan baik. Pilih kata-kata yang tepat agar isi pembicaraan anda mudah dipahami audiens. Jangan menggunakan kata-kata yang hanya sedikit orang yang mengerti, apalagi hanya bertujuan untuk "show off".


Senyum

Senyum adalah bahasa dunia, dengan tersenyum anda mengatakan kepada audiens bahwa anda menguasai materi yang akan anda sampaika. Kepercayaan diri bisa nampak dari senyum, dan ini penting untuk mendapatkan perhatian dan simpati audiens. Namun berikan senyum anda yang sebenarnya, bukan dibuat-buat.
Baca juga:
Tips Segar Seharian di Kampus

Bercerita

Cerita tidak hanya menarik untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Anda bisa membuka pembicaraan anda dengan menyampaikan sebuah cerita yang berhubungan dengan materi yang akan anda berikan. Anda juga bisa bercerita lagi ditengah pembicaraan anda untuk menarik kembali perhatian audiens yang telah meninggalkan anda.

Kontak mata

Melakukan kontak mata dengan audiens sangat penting untuk menjaga perhatian audiens tetap terarah kepada anda. Kontak mata juga dapat menunjukkan kepercayaan diri, keseriusan dan menimbulkan kesan bahwa audiens merasa dirinya memiliki arti untuk berada di dalam ruangan tempat anda bicara.
Baca juga:
Cara Mengendalikan Grogi saat Bicara di Depan Publik

Komunikasi Intraktif

Libatkan audiens dengan memberikan pertanyaan kepada mereka, hargai jawaban mereka. Anda juga bisa meminta pendapat mereka tentang apa yang sedang anda bicarakan. Libatkan juga humor dalam pembicaraan anda. Audiens akan merasa mereka memiliki arti dalam acara dimana anda sedang bicara dan mereka akan terus memerhatikan anda.

Baca juga:
Prospek Kerja Jurusan Kuliah Ilmu Komunikasi
Prospek Kerja Jurusan Kuliah Desain Komunikasi Visual

Singkat dan jelas

Kecuali tambahan sedikit humor untuk mencairkan suasana, persingkat apa yang ingin anda sampaikan. Bicara yang terlalu lama akan mebuat orang bosan hingga bingung dengan apa sebenarnya yang ingin anda sampaikan. Jadi sampaikan apa yang ingin anda sampaikan dan jangan bertele-tele.

Jangan biarkan ketakutan dan rasa minder mengekang kemampuan dan potensi anda, bicaralah dengan penuh percaya diri. Seorang teman saya pernah berkata, jika kamu sedang bicara di depan orang ramai, anggaplah mereka semua batu, hanya anda yang tahu tentang apa yang ingin anda sampaikan.

Kemampuan berbicara di depan publik bukanlah faktor keturunan, ia adala sebuah seni yang bisa dibangun dan dikembangkan bersama latihan yang serius dari waktu-kewaktu.