Membangun Karir Menjadi Fotografer Profesional

Apakah memiliki sebuah kamera DSLR akan menjadikan anda seorang fotografer? Mungkin pernyataan ini sama dengan, apakah jika anda memiliki sebuah motor 500 cc akan menjadikan anda seorang pembalap? Jawabannya tentu tidak, sebuah profesi tidak akan menjadi profesi anda hanya karena anda memiliki alatnya.

Fotografer pada saat ini termasuk salah satu profesi yang sangat populer, namun menjadi fotografer tidaklah semudah mengambil gambar dengan kamera. Untuk menjadi seorang fotografer profesional dibutuhkan lebih dari sekedar minat yang tinggi untuk mengambil gambar dan mata yang baik untuk menangkap detail.

Baca juga: 69 Cara Bekerja di internet dan Menghasilkan uang

Untuk menjadi seorang fotografer profesional bisa memakan waktu bertahun-tahun latihan dan pengalaman. Seorang fotografer juga harus melatih kemampuannya dalam bidang bisnis dan marketing, terutama untuk seorang freelancing, dan bersedia untuk menyesuaikan diri dengan permintaan khusus dari klien. Karena dunia fotografi termasuk bidang yang cepat berubah dengan kemajuan teknologi dan bermacam kebutuhan klien yang semakin beragam.

Jika anda ingin hidup sebagai fotografer dan hidup dari dunia fotografi, sebaiknya anda menjawab pertanyaan berikut ini:
  • Apakah saya memerlukan gelar dalam bidang fotografi atau mendapatkan sertifikat profesional sebagai fotografer?
  • Area fotografi yang mana yang akan saya masuki?
  • Bagaiaman saya akan mendapatkan pengalaman yang perlu untuk dapat menjadi sukses?
fotografer
Fotografer Olahraga (Foto oleh William Warby/Flickr)

Apa yang dikerjakan seorang fotografer?

Fotografer bersandar pada kombinasi dan pengetahuan teknis dan kreatifitas dalam menangkap subjek. Banyak sekali macam-macam fotografer, contohnya fotografer portrait, fotografer komersial, fotografer alam bebas, dan lain sebagainya. Saat mempelahari dunia fotografi, seorang mahasiswa akan dihadapkan pada berbagai spesialisasi yang berbeda. Seorang fotografer dapat bekerja sendiri atau bekerja untuk sebuah perusahaan atau grup. Seorang fotografer yang bekerja sendiri harus dapat menarik minat calon klien sesuai dengan kebutuhan pasar.

Banyak fotografer menjadikan profesi ini  sebagai kerja partotime dengan waktu kerja yang fleksibel sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja dengan waktu yang berbeda tergantung kebutuhan.

Baca juga: 6 Cara Mudah Meningkatkan Kreatifitas

Fotografer mendapatkan keuntungan dari kerja kreatif dan artistik saat meng-compose subjek. Mereka harus memiliki background teknik yang kuat yang dapat mencakup kemampuang untuk menggunakan editing software. Kesabaran sangat penting untuk seorang fotografer, karena seringkali mereka harus menunggu waktu yang sangat lama untuk mendapatkan momen terbaik dari suatu event. Sebagai tambahan, berorientasi pada detail juga sangat penting, karena fotografi  mencakup begitu banyak komponen, termasuk diantaranya pencahayaan, lensa, kecepatan rana, dan filter.

Langkah-langkah menjadi seorang fotografer:

1. Kuliah atau ikut kursus fotografi

Meskipun tidak begitu mendasar untuk karir dalam bidang fotografi, gelar akademik atau setifikat kursus fotografi dapat memberikan anda skill yang penting dan dapat menjadi semacam pengalaman jika anda masih baru dalam profesi ini. Dari kuliah atau kursus anda bisa mendapatkan kemampuan teknis dasar yang dibutuhkan.

2. Pilih satu spesialisasi

Terdapat beberapa pilihan karir bagi seorang fotografer profesional, setiap bidang tersebut membutuhkan bakat dan kemampuan yang unik dan spesifik. Beberapa bidang yang paling populer yaitu:
  • Foto Jurnalisme - Seorang jurnalis foto mengambil foto untuk kepentingan pembuatan berita, baik untuk media online maupun media cetak. Seorang fotojurnalis biasanya menerima penugasan dari kantor tempatnya bekerja, penugasan ini biasanya memakan waktu yang cukup panjang. Seorang foto jurnalis bisa bekerja di perusahaan pemberitaan atau media, tapi bisa juga bekerja sebagai seorang freelancer.
  • Fotografi komersial - Seorang fotografer komersial dibayar berdasarkan foto-fotonya yang digunakan oleh klien. Jenis fotografi ini bisa terbagi lagi menjadi beberapa bidang, yaitu still life works, lanskap, portrait dan wedding photography, food photography, dan lainnya. Fotografer komersial biasanya bekerja sebagai seorang freelancer,  tapi bisa juga bekerja untuk sebuah perusahaan.
  • Advertising - Fotografi advertising adalah jenis fotografi yang mengambil gambar dari suatu subjek untuk kepentingan periklanan cetak maupun online. Jenis fotografi ini membutuhkan kemampuan mata untuk melihat detail dari produk dan pemahaman atas apa yang menjadi kebutuhan klien. Fotografer advertising biasanya bekerja untuk perusahaan periklanan atau di sewa untuk pekerjaannya. (Baca tentang Desain Komunikasi Visual)
  • Fotografi fashion - Fotografer fashion biasanya bekerja  dengan advertiser, fashion designer, dan atau majalah untuk menunjukkan model yang menggunakan pakaian atau aksesoris yang sedang trendi. Jenis fotografi ini biasanya membutuhkan waktu yang panjang dan perjalanan yang banyak. Fotografi fashion juga sangat-sangat komptetitif.
  • Fotografer olahraga - Fotografi olah raga adalah jenis fotografi yang paling mahal dari semua jenis fotografi. Seorang fotografer olah raga tidak segan mengeluarkan uang senilai sebuah mobil baru untuk lensa baru yang dapat mendukung pekerjaannya, dan tentu saja mereka mendapatkan bayaran yang pantas untuk apa yang mereka hasilkan. Fotografer olah raga biasanya bekerja untuk media, tapi banyak juga yang bekerja sendiri.

3. Membangun portfolio

Setinggi apapun pendidikan anda, tidak akan bisa menggantikan hasil kerja yang telah terbukti berkualitas tinggi, inilah kenapa portfolio itu menjadi sangat penting. Buatlah portfolio anda dari hasil karya anda dalam berbagai tipe foto dan pastikan anda hanya menggunakan foto-foto terbaik anda.

Anda bisa membuatnya dalam bentuk sebuah cerita dengan foto terbaik yang pernah ambil ditempatkan di bagian depannya.Anda juga bisa membuat portfolio dalam bentuk online. Portfolio sangat fundamental untuk seorang fotografer profesional, tapi juga sangat penting bagi seorang freelancers.

Baca juga: Kerja Kreatif dalam Pertelevisian dan Perfilman

4. Ambil kursus bisnis atau marketing (opsional)

Jika ingin karir anda sukses dalam bidang fotografi, anda harus menguasai ilmu bisnis dan marketing dengan baik. Seorang fotografer harus dapat membuat foto-foto yang berkualitas tinggi dan menarik, tapi foto-foto tersebut juga harus dapat di pasarkan atau dijual sehingga dapat mendatangkan keuntungan.

Baca juga: Apakah Jurusan Pemasaran Cocok untuk Anda?

Tempat kuliah Fotografi di Indonesia

Dunia fotografi di Indonesia sudah sangat berkembang, anda bisa mempelajari fotografi dari internet secara otodidak, tapi akan lebih baik jika mempelajarinya dengan berguru kepada profesional bidang ini. Anda bisa juga mengambil kuliah fotografi di perguruan tinggi yang memiliki jurusan fotografi, beberapa perguruan tinggi tersebut misalnya:
  • Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (Bandung), 
  • Fakultasi Seni Rupa dan Desain ITB (Bandung),  
  • Fakultas Seni Rupa dan Desain Universtas Trisakti Jakarta, 
  • Fakultas Seni Media Rekam ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, 
  • Fakultas Film dan Televisi IKJ (Institut Kesenian Jakarta).
Demikianlah sedikit gambaran singkat tentang cara menjadi fotografer ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian.